LAPORAN HASIL
PELAKSANAAN
PROGRAM KEGIATAN
PENEMPUHAN NARATAMA I
DI GUGUS DEPAN 07.057-07.058
PANGKALAN SDN
TAMBAK AJI 05
TAHUN 2014
DISUSUN OLEH :
SUDARMANTO, A.Md
SHB :
043/SHB/XI.33
PEMBINA GUGUS DEPAN
07.057-07.058
LULUSAN KPD TAHUN
2013
DI SD-SMP AL AZHAR
14 SEMARANG
PUSDIKLATCAB CAKRABASWARA
GERAKAN PRAMUKA KWARTIR CABANG KOTA SEMARANG
TAHUN 2014
PENGESAHAN
LAPORAN HASIL PELAKSANAAN
PROGRAM KEGIATAN PENEMPUHAN NARATAMA I
DI GUGUS DEPAN 07.057-07.058
PANGKALAN SDN TAMBAK AJI 05
TAHUN 2014
DISUSUN SEBAGAI SYARAT
UNTUK MENDAPATKAN SERTIFIKAT NARATAMA I
KEGIATAN PASCA KPD
Disusun oleh :
Sudarmanto, A.Md
Pembina Gugus Depan 07.057-07.058
Pangkalan SD Negeri Tambak Aji 05
Laporan ini disahkan:
Hari :
Tanggal :
Di : Kota Semarang
Oleh,
Ka.Mabigus
SDN Tambak Aji 05
Kusmiyati, S.Pd
NIP.19590702 197911 2 004
|
Pelatih
Konsultan lapangan
Mulyono, S.Pd, M.Pd
SHL. 079/SHL/X1.33
|
|
Kapusdiklatcab
Cakrabaswara
Gerakan Pramuka
Kwartir Cabang Kota Semarang,
JCH. Suwardi, B.A
SHL. 094/SHL/11.33
|
PENGESAHAN
LAPORAN HASIL PELAKSANAAN
PROGRAM KEGIATAN PENEMPUHAN NARATAMA I
DI GUGUS DEPAN 07.057-07.058
PANGKALAN SDN TAMBAK AJI 05
TAHUN 2014
DISUSUN SEBAGAI SYARAT
UNTUK MENDAPATKAN SERTIFIKAT NARATAMA I
KEGIATAN PASCA KPD
Disusun oleh :
Sudarmanto, A.Md
Pembina Gugus Depan 07.057-07.058
Pangkalan SD Negeri Tambak Aji 05
Laporan ini disahkan:
Hari :
Tanggal :
Di :
Kota Semarang
Oleh,
Ka.Mabigus
SDN Tambak Aji 05
Kusmiyati, S.Pd
NIP.19590702 197911 2 004
|
Pelatih Konsultan lapangan
Mulyono, S.Pd, M.Pd
SHL. 079/SHL/X1.33
|
|
Kapusdiklatcab
Cakrabaswara
Gerakan Pramuka
Kwartir Cabang Kota Semarang,
JCH. Suwardi, B.A
SHL. 094/SHL/11.33
|
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
B.
Tujuan
C.
Sasaran
BAB II ANALISIS KONDISI GUGUS DEPAN
A.
Analisis SWOT Gugus Depan
B.
Identifikasi Fokus Masalah
C.
Strategi
BAB III LAPORAN
HASIL PELAKSANAAN PROGRAM
A.
Perencanaan Program
B.
Pelaksanaan Program
C.
Ketercapaian Program
D.
Kesulitan Yang Dihadapi Dan Upaya
Penyelesaiannya
BAB IV PENUTUP
A.
Simpulan
B.
Saran
LAMPIRAN
– LAMPIRAN
1.
Daftar pustaka
2.
Dokumentasi
a)
Susunan program kegiatan
b)
Jadwal pelaksanaan program kegiatan
c)
Materi pelaksanaan program kegiatan
d)
Daftar hadir peserta kegiatan
e)
Daftar hadir pembina
f)
Catatan khusus pembina
g)
Alat ukur ketercapaian pelaksanaan
program
h)
Hasil pengukuran ketercapaian
pelaksanaan program
i)
Foto – foto kegiatan
j)
Surat rekomendasi dari kamabigus
atas pelaksanaan program kegiatan
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah,
puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT, Tuhan
Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita, Sehingga Penulis dapat menyelesaikan “LAPORAN HASIL PELAKSANAAN PROGRAM
KEGIATAN PENEMPUHAN NARATAMA I DI GUGUS DEPAN 07.057-07.058 PANGKALAN SDN TAMBAK AJI
05 TAHUN 2014” ini dapat tersusun.
Laporan ini
merupakan implementasi dan integrasi dari hasil Kursus Pelatih Pramuka Tingkat
Dasar, sehingga diharapkan memberi kontribusi nyata dalam peningkatan Gerakan
Pramuka. Penyusunan laporan Pengembangan Kursus Pelatih Pramuka Tingkat Dasar
ini dipersembahkan kepada :
1.
Ketua Pusdiklatcab Cakrabaswara
Kota Semarang
2.
Kamabigus SDN Tambak Aji 05
Kec. Ngaliyan Kota Semarang
3.
Pembina Gudep SDN Tambak Aji 05
Kec. Ngaliyan Kota Semarang
4.
Isteri Tercinta yang selama ini
selalu memberi dukungan , semangat , motivasi dan do’a
5.
Segenap Tim Pelatih
Pengembangan Kursus Pelatih Pramuka Tingkat Dasar
6.
Teman – Teman Sejawat
7.
Adik – adik penggalang SDN
Tambak Aji 05 Kec. Ngaliyan Kota Semarang
Akhirnya Penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak, yang telah memotivasi dan
membantu Penulis dalam penyusunan laporan pengembangan Kursus Pelatih Pramuka Tingkat Dasar ini. Dan, kami menyadari dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari apa
yang diharapkan,dengan segala keterbatasan serta kemampuan kami yang masih
dalam tahap belajar, kami mohon maaf atas segala kekurangan yang terdapat dalam
laporan Pengembangan Kursus Pelatih Pramuka Tingkat Dasar ini.
Semarang,
Mei 2014
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Gerakan Pramuka
adalah sebagai wadah pembinaan generasi muda dan Anggota dewasa yang senantiasa mengembangkan
pendidikan dan pembinaan watak serta keterampilan dengan menerapkan prinsip-prinsip
dasar, metodik kepramukaan, guna menciptakan kader-kader pembangunan bangsa
yang berwawasan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dengan dilandasi Iman
dan Taqwa (IMTAQ) serta Keperibadian Pancasila.
Pendidikan dan Latihan untuk Anggota Dewasa
merupakan bagian dari proses pembinaan anggota dewasa yang secara garis besar
terdiri atas kursus, pertemuan dan kegiatan. Kursus Pelatih Pembina Pramuka yang diikuti oleh seorang Pelatih Pramuka adalah Kursus Pelatih Pembina Pramuka Tingkat Dasar (KPD) dan
Kursus Pelatih Pembina
Pramuka Tingkat Lanjutan (KPL).
KPD
adalah jenjang pertama Kursus Pelatih Pembina Pramuka. Peserta KPD
adalah anggota dewasa yang akan membina anggota muda di gugus depan. Setelah
lulus KPD, seorang Pelatih Pembina Pramuka diharuskan mempraktikkan dan mengembangkan pengetahuan
yang diperolehnya, guna mendapatkan pengalaman membina di Gugus depan dalam
program pemantapan dasar.
Setelah mengikuti KPD, seorang Pelatih pembina
Pramuka harus melakukan pemantapan lanjutan untuk
menjadi seorang Pelatih
Pembina Pramuka, dan menuangkan rencana tersebut dalam sebuah action
plan atau Rencana Tindak Lanjut (RTL). Rencana ini berupa perencanaan
kegiatan perorangan dan merupakan tali pengikat peserta KPD atas komitmen dan pengabdiannya terhadap masyarakat
melalui Gerakan Pramuka.
B.
TUJUAN
Rencana Tindak Lanjut ini disusun sebagai pedoman
kegiatan Kepramukaan yang dilaksanakan di gugus depan 07.057-07.058 yang
berpangkalan di SDN Tambak Aji 05
dan sebagai tindak lanjut keikutsertaan dalam kursus Pelatih Pembina Pramuka tingkat dasar (KPD).
Setelah mengikuti KPD,
diharapkan segala dedikasi, motivasi, kegiatan, dan komitmen dapat
dipertahankan dan ditingkatkan. dituangkan dalam RTL sebagai berikut:
1.
Pengikat
peserta KPD atas komitmen dan pengabdiannya terhadap
masyarakat melalui Gerakan Pramuka;
2.
Mengendalikan
diri dengan melaksanakan program yang telah disusun;
3.
Mengembangkan
pengetahuan pembinaan kepramukaan; dan
4.
Meningkatkan
kepercayaan diri.
C.
SASARAN
Sasaran yang ingin dicapai oleh penulis dalam masa pengembangan ini
adalah sebagai berikut :
1)
Gugus Depan dapat menyususn
Administrasi dengan baik dan benar
2)
Peserta didik dapat
mengimplementasikan Kode Etik dan Kode Kehormatan dalam kehidupan
sehari-harinya
3)
Orang tua wali murid dapat memberikan
dorongan kepada putra – putrinya untuk mengikuti kegiatan kepramukaan
BAB II
ANALISIS KONDISI GUGUS DEPAN
A. ANALISIS SWOT GUGUS DEPAN
Gugus Depan adalah satuan terdepan dalam
gerakan pramuka yang merupakan wadah untuk menghimpun dan membina peserta didik
sesuai dengan golongan usia dan jenis kelamin yang bertujuan untuk memudahkan
pengelolaan dan penyelenggaraan kegiatan kepramukaan dalam mencapai tujuan
gerakan pramuka. Pembentukan gugus depan dilaksanakan berdasarkan wilayah,
pangkalan tertentu antara lain asrama, lembaga pendidikan, lembaga khusus, dan
perwakilan Indonesia di luar negri. Semua gugus depan dihimpun dan dibina oleh
kwartir ranting. Setiap gugus depan menggunakan nomor gugus depan yang diatur
oleh kwartir cabang, dimana anggota putera dan anggota puteri dihimpun dalam
gugus depan yang terpisah.
Gugus Depan 07.057-07.058 Pangkalan
SD Negeri Tambak
Aji 05 Semarang adalah gugus
depan yang berada di wilayah kecamatan Ngalian
dibawah binaan kwartir ranting Ngalian dan menggunakan
nomor gugus depan yang telah diatur oleh kwartir cabang Kota Semarang. Gugus Depan 07.057-07.058 Pangkalan
SD Negeri Tambak
Aji 05 tergolong pangkalan berupa
lembaga pendidikan yang dapat dikatagorikan sebagai gugus depan semi lengkap
karena hanya terdiri dari perindukan siaga dan pasukan penggalang.
Sebagaimana kita ketahui
bersama bahwa keberadaan Gerakan pramuka di Gugus Depan tidak lepas dari
berbagai permasalahan yang perlu dipecahkan secara bersama – sama. Untuk
memecahkan permasalahan tersebut perlu adanya menganalisis permasalahan yang
sedang dihadapi satu demi satu, agar semua permasalahan dapat teridentifikasi
secara cermat maka penulis menggunakan analisis SWOT yaitu Kekuatan (Strength)
, Kelemahan (Weakness) , Peluang ( Opportunity), dan Tantangan / Kendala ( Threat
)
Pentingnya analisis ini
memungkinkan untuk memberikan komitmen pada ativitas yang objektif pada
kegiatan masa akan datang dengan strategi mengumpulkan informasi menyeluruh,
menganalisa untuk menentukan alternative dan implikasinya yang diarahkan pada
masa yang akan datang dengan melihat terhadap Kekuatan (Strength), Kelemahan (Weakness)
, Peluang (Opportunity), dan Tantangan
/ Kendala (Threat ) sesuai dengan sumber daya di gugus depan yang ada.
Tabel
2.1 : SWOT untuk menentukan program
KEKUATAN ( Strenght)
|
KELEMAHAN ( Weakness )
|
a. Jumlah peserta
didik yang cukup besar dalam mengikuti latihan pramuka
b. Jumlah
Pembina 4 orang
c. Pembina yang
sudah KMD sebanyak 2 orang
d. Lokasi cukup
luas sehingga memadai untuk kegiatan
e. Program-program
latihan sudah menggali kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor siswa
|
a. Kurangnya Minat
siswa yang menyenangi latihan pramuka. (75%)
b. Jumlah Pembina
yang ada hanya 8 orang pembina aktif membina. (73%)
c. Pembina yang
lain berencana ikut KMD
d. Lokasi yang
cukup luas belum dimanfaatkan semaksimal mungkin
Ø Program latihan
hanya terfokus pada kemampuan kognitif dan psikomotor kurang tajam pada aspek
afektifnya
Ø Kurang
mengintegrasikan pendidikan karakter bangsa dalam kegiatan Pramuka dalam
penyusunan program
|
PELUANG ( Opportunity )
|
TANTANGAN / KENDALA ( Threat )
|
a. Adanya dukungan
dari Kamibagus
b. Adanya dukungan
dari Dana BOS
c. Adanya himbauan
dari Pemerintah untuk mengintegrasikan Pendidikan Karakter Bangsa pada setiap
latihan-latihan
d. Adanya
pertemuan siaga dan penggalang sekolah-sekolah sekota Semarang dan
sekitarnya.
e. Adanya
pertemuan Pembina
|
a. Orang tua
terlalu sibukdi luar rumah
b. Belum
optimalnya dukungan dana dari orang tua dan pihak lain
c. Kondisi
kesibukan orang tua yang kurang kontrol pembentukan perilaku siswa
d. Dampak negatif
kemampuan IPTEK sekarang mempengaruhi perilaku menyimpang pada siswa
e. Guru- guru muda
belum ikut KMD atau KML.
|
B. IDENTIFIKASI FOKUS MASALAH
Berbagai persoalan yang timbul terkait dengan Pengembangan
Gugus Depan Sebagai Berikut :
1.
Hanya 75% jumlah siswa
yang aktif Pramuka.
2.
Hanya 73% jumlah
Pembina yang ada, aktif melatih atau membina.
3.
Lokasi yang cukup luas belum dimanfaatkan semaksimal mungkin.
4.
Program latihan hanya terfokus pada kemampuan aspek kognitif
kurang tajam pada penggalian aspek afektif dan psikomotornya.
5.
Belum semua Pembina ikut dalam KMD dan KML.
6.
Kurang kontrolnya orang tua terhadap penyimpangan perilaku
siswa saat berada di rumah.
7.
Belum terintegrasinya pendidikan karakter bangsa dalam
penyusunan program-program latihan kegiatan Pramuka.
8.
Kondisi kesibukan orang tua kurang mendukung pembentukan
karakter siswa.
9.
Dampak negatif kemajuan IPTEK sehingga mempengaruhi
bentuk-bentuk penyimpangan perilaku siswa.
10.
Masih kurang banyaknya pengelolaan administrasi dan kesekretariatan di
tingkat gugus depan.
11.
Belum Semua Pembina yang telah mengikuti KMD menerapkan pendidikan dalam
membina Peserta Didik
Berdasarkan identifikasi
masalah diatas , maka rumusan masalah dalam Penulisan laporan ini adalah : “
BAGAIMANA UPAYA PEMBINA MEMBERIKAN KONTRIBUSI DALAM RANGKA MENINGKATKAN
KUALITAS DAN KUANTITAS YANG DILAKUKAN DI SDN TAMBAK AJI 05 SEMARANG”
C. STRATEGI PEMECAHAN MASALAH
1.
Kerangka teoritis
Teori-teori yang
digunakan dalam landasan teoritis, dimana pembelajaran akan terjadi jika anak
bekerja atau menangani tugas-tugas yang belum akup: teori-teori belajar yang
mengacu pada pembentukan karakter,yaitu Karakter Pendidikan Budaya dan Karakter
Bangsa serta pendidikan Kepramukaan.
1.1
Teori-teori
belajar yang mengacu pada pembentukan karakter
Piaget ( Asikin, 2009 ), menyatakan bahwa menusia tumbuh,
beradaptasi , dan berubah melalui perkembangan fisik, perkembangan kepribadian,
perkembangan sosial emosional, dan perkembangan kognitif. Perkembanganm
kognitif sebagian besar bergantung kepada seberapa jauh anak memanipulasi dan
aktif dalamberinteraksi dengan lingkungannya.
Sedangkan menurut Vygotsky( Trianto,2007), menyatakan bahwa
proses pembelajaran akan terjadi jika anak bekerja atau menangani tugas-tugas
yang belum dipelajari, namun tugas-tugas tersebut masih berada dalam jangkauan
mereka disebut Zone Of Proximal Development, yakni daerah tingkat perkembangan
sedikit diatas daerah perkembangan seseorang saat ini. Dengan kata lain bahwa
fungsi mental yang lebih tinggi pada umumnya muncul dalam percakapan dan
kerjasama antara individu sebelum fungsi mental yang lebih tinggi itu terserap
ke dalam individu tersebut.
Kedua teori belajar tersebut jika dipadukan
akan bermanfaat sekali bagi Pembina atau guru dalam upaya pembentukan karakter
siswa secara efektif. Di satu pihak, pembina perlu mengupayakan supaya setiap
siswa berusaha agar mengembangkan diri masing-masing secara maksimal, yaitu
mengembangkan kemampuan berfikir dan bekerja secara independen (sesuai teori
Piaget). Di pihak lain, pembina perlu juga mengupayakan supaya tiap-tiap siswa
juga aktif berinteraksi dengan siswa-siswi lain dan orang-orang lain
Di
lingkungannya masing-masing (sesuai dengan teori Vygotsy).
1.2 Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
Budaya diartikan sebagai
keseluruhan sistem berfikir, nilai, moral, norma, dan keyakinan (belief)
manusia yang dihasilkan masyarakat. Sistem berfikir,nilai, moral, norma, dan
keyakinan itu adalah hasil interaksi manusia dengan sesamanya dan lingkungan
alamnya dan menghasilkan sistem sosial, sistem ekonomi, sistem kepercayaan,
sistem pengetahuan, teknologi, seni, dan sebagainya.
Karakter adalah watak,
tabiat, akhlak, atau kepribadian sesorang yang terbentuk dari hasil
internalisasi berbagai kebajikan (Virtues) yang diyakini dan digunakan sebagai landasan
untuk cara pandang, berfikir, dan bersikap, serta bertindak.
Pendidikan adalah suatu
usaha sadar dan sistematis dalam mengembangkan potensi peserta didik dan juga
suatu usaha masyarakat dan bangsa dalam mempersiapkan generasi mudanya bagi
berlangsungnya kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik di masa depan.
Berdasarkan pengertian
budaya, karakter bangsa dan pendidikan yang dikemukakan di atas maka pendidikan
budaya dan karakter bangsa dimaknai sebagai pendidikan yang mengembangkan
nilai-nilai budaya dan karakter bangsa pada diri peserta didik sehingga mereka
memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya menerapkan nilai-nilai
tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota masyarakat, dan warga Negara
yang religius, nasionalisme, produktif, dan kreatif.
Nilai-nilai dalam pendidikan
budaya dan karakter bangsa diidentifikasi dari sumber-sumber berikut ini:
v Agama
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang beragama,
oleh karena itu kehidupan individu, masyarakat, dan bangsa selalu didasari pada
ajaran agama dan kepercayaannya.
v Pancasila
Negara Indonesia ditegakkan atas dasar prinsip-prinsip
kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang disebut Pancasila. Pancasila terdapat
pada Pembukaan UUD 1945 yang dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal yang
terdapat dalam UUD 1945. Artinya nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
menjadi nilai-nilai yang mengatur kehidupan politik, hukum, ekonomi,
kemasyarakatan, budaya, dan seni.
v Budaya
Nilai-nilai budaya dijadikan dasar dalam pemberian
makna terhadap suatu konsep dan arti dalam komunikasi antar anggota masyarakat
v Tujuan Pendidikan
Nasional
Memuat berbagai nilai kemanusiaan yang harus dimiliki
warga negara Indonesia.
Berdasarkan keempat nilai di
atas, teridentifikasi sejumlah nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa
sebagai berikut :
NO
|
NILAI
|
DESKRIPSI
|
1
|
Religius
|
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan
ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain,
dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
|
2
|
Jujur
|
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan
dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan,
dan pekerjaan.
|
3
|
Toleransi
|
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama,
suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dengan
dirinya.
|
4
|
Disiplin
|
Tindakan yang menunjukan perilaku tertib dan patuh
pada berbagai ketentuan dan peraturan.
|
5
|
Kerja Keras
|
Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh
dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan
tugas dengan sebaik-baiknya.
|
6
|
Kreatif
|
Berfikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan
cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
|
7
|
Mandiri
|
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada
orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
|
8
|
Demokratis
|
Cara berfikir dan bertindak yang menilai sama hak
dan kewajiban dirinya dan orang lain.
|
9
|
Rasa Ingin Tahu
|
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
mengetahui lebih mendalam dan meluas dKak Endah sesuatu yang dipelajarri,
dilihat, dan didengar.
|
10
|
Semangat Kebangsaan
|
Cara bertikir, bertindak, dan berwawasan yang
menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan
kelompok.
|
11
|
Cinta Tanah Air
|
Cara berfikir, bersikap, dan berbbuat yang
menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap
bahasa, lingkungan fisik, sosial budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
|
12
|
Menghargai prestasi
|
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat dan mengakui, serta mengakui,
serta menghormati keberhasilan orang lain.
|
13
|
Bersahabat/ Komunikatif
|
Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara,
bergaul, dan bekerjasa dengan orang lain.
|
14.
|
Cinta Damai
|
Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan
orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.
|
15
|
Gemar membaca
|
Kebiasaan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang
memberikan kebajikan bagi dirinya.
|
16
|
Peduli Lingkungan
|
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah
kerusakan pada lingkungan alam dan sekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya
untuk mencegah kerusakan alam yang sudah terjadi.
|
17
|
Peduli sosial
|
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada
orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
|
18
|
Tanggung jawab
|
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugasd an
kewajiban yang seharusnya dia lakukan terhadap diri sendi,masyarakat
,lingkungan ( alam , sosial, dan budaya) negara dan Tuhan Yang Maha Esa
|
Itulah 18 nilai
–nilai karakter bangsa yang dapat dipakai sebagai acuan dan diintegrasikan
melalui kegiatan kepramukaan.
1.3 Pendidikan Kepramukaan
Kepramukaan merupakan
pendidikan progresifsepanjang hayat, artinya bahwa sebagai suatu proses
pembinaan sepanjang hayat yang berkesinambungan atas peserta didik baik sebagai
individu maupun sebagai anggota masyarakat dengan sasaran menjadikan mereka
sebagai manusia mandiri, peduli, bertanggungjawabdan berpegang teguh pada nilai
dan norma masyarakat.
Kepramukaan merupakan
pelengkap pendidikan sekolah dan dalam keluarga, dengan demikian kepramukaan
harus mampu mewadahi dan mengisi kebutuhan peserta didik yang tidak terpenuhi
pada kedua pusat pendidikan tersebut.
Melalui kepramukaan peserta
didik menemukan dunia lain di luar ruangan kelas( sekolah), mereka saling
bertukar pendapat, pengetahuan, pengalaman, dan ketrampilan secara terus
menerus dan berkesinambungan dalam proses pendidikan.
Kepramukaan mengembangkan pengetahuan yang telah dimiliki
peserta didik, mengembangkan minat melakukan penelelitian untuk mendapatkan
temuan-temuan pengembangan kreatifitas dalam bidang teknologi, maupun sosial
budaya, pengembaraan/ penjelajahan, serta pengabdian masyarakat.
Adapun komponen-komponen
pendidikan kepramukaan diantaranya:
-
Tujuan kepramukaan pembentukan karakter
-
Prinsip dasar kepramukaan
-
Metode kepramukaan
-
Kegiatan yang mendidik, menyenangkan, dan menantang
-
Alam terbuka
o Prinsip dasar
kepramukaan adalah asas yang mendasKak Endah kegiatan kepramukaan dalam upaya
membina watak peserta didik.
o Prinsip dasar
kepramukaan dan metode kepramukaan merupakan ciri khas yang membedakan
kepramukaan dengan bentuk-bentuk pendidikan yang lain.
2.
Kerangka Sistematis
Pembinaan Pramuka Penggalang pada
peserta didik, khususnya anak SD memerlukan perhatian dan pemahaman terhadap
dasar – dasar serta berbagai kondisi yang mempengaruhi dan menentukan perkembangan
gugus depan yang terencana, sistematis dan berlanjut dari lingkungan. Strategi
tersebut terbagi menjadi 3 Bagian yaitu :
1.
Pembenahan Administrasi dan Kesekretariatan
2.
Aktivitas dan bermain
3.
Pembelajaran
1.
Strategi Pembenahan Administrasi dan Kesekretariatan
Strategi ini memaparkan hal apa saja yang akan dipersiapkan dan akan
dilaksanakan dalam kegiatan pembinaan.
Apabila melihat definisi administrasi
secara formal dan legitimasi, administrasi diartikan sebagai usaha atau
kegiatan yang meliputi penetapan tujuan serta penetapan cara-cara
penyelenggaraan pembinaan organisasi. Beberapa unsur
pokok di dalam administrasi yang dimaksud ialah : (1) sekelompok orang, (2)
tujuan, (3) tugas dan fungsi, (4) peralatan dan perlengkapan yang diperlukan.
Akan tetapi di dalam RTL ini, hal yang terkait Administrasi hanya mengambil
unsur keempat, yaitu peralatan dan perlengkapan.
Administrasi dalam buku ini didefinisikan sebagai
perlengkapan ketatausahaan yang mendukung tertibnya manajemen gugus depan.
Administrasi yang dipersiapkan adalah:
a)
Program Kerja Tahunan
Merupakan rencana kegiatan yang menjadi dasar
pelaksanaan kegiatan selama satu tahun. Prota ini dijabarkan menjadi 3 tahapan
yang masing-masing berlaku selama 4 bulan (caturwulan) Pelaksanaannya dapat
dilakukan menurut skala prioritas, mana yang perlu didahulukan sesuai dengan
kondisi Peserta Didik dan lingkungannya.
NO
|
Kegiatan
|
Bulan
|
Ket
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
|||
b) Program Kegiatan Mingguan
Memuat runtutan kegiatan yang akan dilaksanakan
pada waktu latihan rutin.
PROGRAM KEGIATAN MINGGUAN
hari, tanggal :
tempat :
NO
|
Kegiatan
|
Acara Pengganti
|
Keterangan
|
c) Buku Induk Anggota
Buku induk anggota sebagai penertiban data, memuat
data diri anggota serta tingkat kecakapan anggota.
Format seperti di bawah ini:
NO
|
NTA
|
NAMA ANGGOTA
|
AGAMA
|
TEMPAT, TGL LAHIR
|
ALAMAT
|
NAMA ORANG TUA
|
PEKERJAAN
|
Dilantik Tanggal
|
Mendapat TKK tanggal
|
||||||
Ramu
|
Rakit
|
Terap
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|
d)
Buku presensi (kehadiran)
Buku ini dipakai ketika
latihan rutin, untuk mengecek kehadiran anggota di tiap regu.
Buku Kehadiran
Regu :
Hari, tanggal :
NO
|
Nama
|
Jabatan dalam regu
|
Hadir
|
S
|
I
|
A
|
Paraf
|
e)
Buku Iuran dan buku tabungan
Buku ini dapat disatukan dengan buku presensi.
Buku Kehadiran
Regu :
Hari, tanggal :
NO
|
Nama
|
Jabatan
|
Hadir
|
S
|
I
|
A
|
Iuran
|
Tabung-an
|
Paraf
|
f)
Buku Agenda Latihan
Buku Agenda memuat kegiatan
yang dilaksanakan ketika latihan.
NO
|
Kegiatan
|
Waktu
|
Tempat
|
Peserta
|
Biaya
|
Ket
|
g) Buku Catatan Rapat (Notula)
untuk mencatat hal-hal penting ketika pertemuan, rapat,
atau pengarahan dari pembina.
hari/ tanggal :
waktu :
tempat :
acara :
NO
|
Permasalahan
|
Pemecahan
|
Keterangan
|
h)
Buku Inventaris
Untuk mencatat perbendaharaan
benda dan peralatan Gudep.
NO
|
Barang
|
Klasifikasi
|
Jumlah
|
Keadaan (B/RR/RB)
|
Sumber
|
Ket
|
i)
Buku Log
Buku ini mencatat peristiwa
atau kegiatan penting yang terjadi di gugus depan.
NO
|
Tanggal
|
Catatan
|
Keterangan
|
j)
Buku Catatan Pribadi
merupakan catatan rahasia
tentang tadik yang dipegang oleh pembina.
NO
|
nama tadik yang teramati
|
Catatan
|
Keterangan
|
k)
Buku Upacara Pelantikan
untuk mencatat kegiatan
pelantikan.
NO
|
Hari, tanggal, waktu
|
tempat
|
nama terlantik
|
pelantikan tingkat
|
pembina pelantik
|
Ket
|
l)
Buku Tamu
Buku ini mencatat tamu yang
berkunjung ke Gugus Depan, berisikan maksud dan tujuan serta saran-saran dari
tamu.
NO
|
Hari, tanggal, waktu
|
nama/ alamat
|
jabatan
|
maksud
|
kesan dan pesan
|
Ttd
|
m)
Buku ekspedisi
Buku untuk mencatat keluar
masuk surat
NO
|
No. Surat
|
Tanggal Surat
|
Perihal
|
Tujuan
|
paraf
|
ket
|
Dengan penertiban
administrasi, diharapkan akan menunjang kelancaran dan keberhasilan kegiatan
sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
2.
Strategi Aktivitas dan bermain
Bermain
ialah suatu fenomena yang sangat menarik perhatian para pendidik yang dikaitkan
dengan tingkah manusia. Bermain bukan hanya tampak pada tingkah laku anak
tetapi pada usia dewasa bahkan bukan hanya manusia.
Metode
bermain ialah Sistem perencanaan yang dilakukan oleh pendidk untuk memilih ,
mengorganisasikan , dan menyajikan materi bermain secara teratur dalam
pembinaan ketrampilan berbahasa , sebagai hasil dari pengalaman. Batasan
bermain yang dikemukakan oleh schwartman(1979)
dalam soemiarti (2003) batasan bermain sebagai berikut :
Bermain
dalam tatanan sekolah dapat digambarkan sebagai suatu rentang rangkaian
kesatuan yang berujung pada bermain bebas, bermain dengan bimbingan dan
berakhir pada bermain dengan diarahkan dalam bermain bebas dapat didefinisikan
sebagai suatu kegiatan bermain dimana anak mendapatkan kesempatamn melakukan
berbagai pilihan alat dan mereka dapat memilih bagaimana menggunakan alat –
alat tersebut. Sedangkan bermain dengan bimbingan , guru memilih alat permainan
dan diharapkan anak – anak dapat memilih guna menemukan suatu konsep tertentu.
Dalam bermain yang diarahkan guru mengajarkan bagaimana menyelesaikan suatu
tugas yang khuhsus. Beberapa kelebihan dan kelemahan dari metode bermain yaitu
;
a.
Kelebihan Metode Bermain
Ø Siswa dirangsang untuk aktif ,
berfikir logis , sportif , dan merasa senang dalam proses belajar mengajar
Ø Konsep – konsep bahasa
Indonesia dapat lebih cepat dipahami
Ø Kemauaan memecahkan masalah
pada siswa dapat meningkat
b.
Kelemahan Metode Bermain
Ø Tidak semua topik disajikan
dengan metode permainan
Ø Dapat memakan waktu yang banya
dalam proses pembelajaran
Ø Permainan dapat mengakibatkan
kelas gaduh sehingga dapat mengganggu kelas sekitarnya
3.
Strtategi Pembelajaran
PAKEM adalah singkatan dari
pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan , PAKEM merupakan model
pembelajaran yang diterapkan dalam kurikulum yang disempurnakan di bawah
bimbingan MBE ( Managing Based Of Education ) dari UNESCO yang dalam
aplikasinya pembelajaran yang mengembangkan kemampuan Kritis , kreatif dan
kemauan memecahkan masalah.
Metode PAKEM merupakan salah satu model pembelajaran yang
diinginkan dalam implementasi Kurikulum Sekolah. Hal ini didasarkan dari bahwa
PAKEM merupakan salah satu pilar dalam
pembangun kurikulum sekolah selain manajemen sekolah dan PSM ( Peran Serta
Masyarakat )
PAKEM juga merupakan pendekatan pembelajaran yang
memungkinkan peserta didik melakukan kegiatan yang beragam untuk mengembangkan
ketrampilan, sikap, dan pemahaman dengan penekanan kepada belajar sambil
melakukan, sementara Pembina mengggunakan berbagai sumber dan alat bantu
belajar termasuk pemanfaatan lingkungan
supaya pembelajaran lebih menarik, menyenangkan, dan efektif. pengertian
pembelajaran PAKEM dapat dijabarkan sebagai berikut :
a)
Pembelajaran aktif
Model belajar aktif terkait
erat dengan motivasi belajar karena adanya hubungan timbal balik di antara
kedua hal tersebut ; untuk belajar aktif diperlukan motivasi belajar yang kua ;
sebaiknya belajar aktif akan menyebabkan kegiatan belajar mengajar menjadi lebih
berhasil dan menyenangkan sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar, dengan
motivasi belajar yang meningkat maka peserta didik dapat membuat keputusaan
yang positif
Menurut mulyasa, “
Pembelajaran aktif merupakan pendekatan pembelajaran yang lebih banyak
melibatkan aktifitas peserta didik dalam mengakses berbagai informasi dan
pengetahuan untuk di bahas dan di kaji dalam proses pembelajaran , sehingga
mereka mendapatkan berbagai pengalaman yang dapat meningkatkan pemahaman dan
kompetensinya. Hal ini di terapkan dalam bentuk pendekatan PAKEM pada
pembelajaran.
Dalam pembelajaran ini ,
Pembina lebih memposisikan dirinya sebagai Fasilitator pembelajaran yang
mengatur sirkulasi dan jalannya pembelajaran dengan terlebih dahulu
menyampaikan tujuan dan kompetensi yang akan di capai dalam sutau pembelajaran.
Sedangkan peserta didik terlibat secara aktif dan banyak berperan dalam proses
pembelajaran. Sebagai pusat belajar, peserta didik harus lebih aktif
berkegiatan untuk membangun suatu pemahaman , ketrampilan, dan sikap / perilaku
tertentu. Aktifitas siswa menjadi penting karena belajar pada hakikatnya adalah
proses yang aktif dimana peserta didik menggunakan pikirannya untuk membangun
pemahaman ( constructivism approach). Dari proses pembelajaran aktif akan menyebabkan
peserta didik mampu berfikir inovatif dan kreatif.
b)
Pembelajaran Kreatif
Pembelajaran kreatif merupakan
proses pembelajaran yang mengharuskan pembina untuk memotivasi dan memunculkan
kreatifitas peserta didik selama pembelajaran berlangsung, dengan menggunakan
beberapa metode dan strategi bervariasi , misalnya kerja kelompok, bermain
peran , dan pemecahan masalah. Untuk itu Pembina dituntut untuk mampu
merangsang kreatifitas peserta didik dalam hal kecakapan berfikir maupun dalam
melakukan suatu tindakan
Kreatifitas yang dimaksud
adalah kemampuan peserta didik dalam menghasilkan sebuah kegiatan atau
aktifitas yang baru yang diperoleh dari hasil berfikir kreatif dengan
mewujudkannya dalam bentuk sebuah hasil karya yang baru.
c)
Pembelajaran Efektif
Pembelajaran dapat dikatan
efektif jika mampu memberikan pengalaman baru, dan membentuk kompetensi peserta
didik, serta mengantarkan mereka ke tujuan yang ingin dicapai secara optimal. Hal
ini dapat dicapai dengan cara melibatkan seluruh peserta didik dmerencanakan
proses pembelajaran
Pendapat senada juga
dikemukakan oleh Khaerudin dan mahfud Junaedi yang menyatakan , “ Pembelajaran
dikatakan efektif jika peserta didik mengalami berbagai pengalaman bar dan
perilakunya menjadi bwerubah menuju titik akumulasi kompetensi yang diharapkan
:.
Pembelajaran efektif menuuntut
keterlibatan peserta didik secara aktif , karena mereka merupakan pusat
kegiatan pembelajaran dan pembentukan kompetensi. Pembelajaran ini juga perlu
di tunjaang oleh suasana dan lingkungan yang memadai. Untuk itu Pembina harus
mampu mengelola tempat belajar dengan baik , mengelola peserta didik ,
mengelola kegiatan pembelajaran , mengelola isi / materi pembelajaran, dan
mengelola sumber – sumber belajar.
d)
Pembelajaran Menyenangkan
Pembelajaran menyenangkan (
Joyfull Instruction ) merupakan suatu proses pembelajaran yang di dalamnya
terdapat sebuah kohesi yang kuat antara Pembina dan peserta didik , tanpa ada
perasaan terpaksa atau tetekan ( not under pressure) dalam pembelajaran ini Pembina
memposisikan diri sebagai mitra belajar peserta didik agar tercipta suasana
keakraban antara Pembina dan peserta didik dalam proses belajar mengajar
Peter Kline dalam Gordon
Dryden & Jeannette Vos mengatakan. “ Belajar akan efektif jika dilakukan
dalam suasana menyenangkan”. Menyenangkan atau membuat suasana belajar dalam
keadaan gembira bukan berarti menciptakan suasana ribut dan hura-hura. Ini
tidak ada hubungannya dengan kesenangan yang sembrono dan kemeriahan yang
dangkal. “ kegembiraan” disini berarti bangkitnya minat, adanya keterlibatan
penuh , serta terciptanya makna, pemahaman ( Penguasaan materi yang
dipelajari), dan nilai yang membanggakan pada diri si pemelajar. Itu semua
adalah kegembiraan dalam melahirkan
sesuatu yang baru.
Pembelajaran yang menyenangkan
ini daapat terwujud apabila guru mampu mendesain materi pembelajaran dengan
baik serta mengkombinasikannya dengan strategi pembelajaran yang mengedepankan
keterlibatan aktif peserta didik di kelas, seperti simulasi , game , team quiz,
role playing daan sebagainya.
BAB III
LAPORAN HASIL PELAKSANAAN PROGRAM
A.
Perencanaan Program
Perencanaan Program
Kerja Tahun 2014 dilakukan dengan :
a.
Mengevaluasi perencanaan dan pelaksanaan Rencana Kerja Tahun 2013, guna
menemukan keadaan Gugus depan Gerakan Pramuka Pangkalan SDN Tambak Aji 05 Semarang, menyangkut potensi, kelemahan,
peluang maupun hambatan.
b. Program disusun
berdasar pula pada kemampuan dukungan dana dan kemampuan administrasi.
Adapun rencana kerja tersebut
meliputi 5 Bidang Kegiatan yaitu :
1) Bidang
Teknik Kepramukaan
·
Memfungsikan
perangkat organisasi sesuai dengan tugasnya.
·
Memfungsikan
peranan Dewan Penggalang dalam Pasukan.
·
Memfungsikan
Dewan Kehormatan Gugusdepan.
2) Bidang
Kegiatan Operasional
§ Meningkatan pencapaian syarat-syarat kecakapan
umum (SKU), dan syarat-syarat kecakapan khusus (SKK).
§ Selalu ikut serta dalam setiap kegiatan yang
diselenggarakan oleh kwartir-kwartir maupun Satuan Pramuka lain.
§ Mengadakan Persami sebagai orientasi anggota
kelas 5 baru dengan kegiatan yang menarik dan menantang.
§ Mengadakan Upacara Hari Pramuka
3). Bidang
Administrasi Dan Keuangan
§ Melaksanakan Sistem Administrasi
§ Pengadaan sarana dan peralatan administrasi
(ATK).
§ Mengelola Dana Tahunan dari Sekolah secara
efektif.
4). Bidang
Hubungan Masyarakat
§ Pemantapan koordinasi dan komunikasi dengan
Kwartir Ranting dan Kwartir Cabang.
§ Mengadakan kerjasama dengan satuan Pramuka lain
dan organisasi lain.
§ Penerbitan Weblog SDN Tambak Aji 05 Semarang secara baik dan terus menerus.
§ Peningkatan penyampaian informasi ke dalam dan
keluar Gerakan Pramuka.
§ Peningkatan citra Pramuka melalui pembenahan
model kegiatan dan metode belajar di kepramukaan.
§ Penataan dan penertiban dokumentasi dan data
kepramukaan di SDN Tambak
Aji 05 Semarang, serta selalu mengupayakan adanya dokumentasi pada setiap
kegiatan Gugusdepan.
§ Selalu berperan aktif dalam membantu kegiatan di
Sekolah.
5). Bidang Sarana Fisik
§ Mengadakan Perbaikan barang dan perlengkapan
kepramukaan yang rusak.
§ Menambah barang – barang invetaris secara
bertahap.
B.
PELAKSANAAN PROGRAM
Rencana tolak ukur yang ingin
dicapai sesuai dengan waktu pelaksanaan, penyusun membagi rencana pelaksanaan
intervensi di masyarakat menjadi tiga yaitu :
Ø Rencana Pelaksanaan jangka
Pendek yaitu Kegiatan yang dilaksanakan dalam jangka waktu 1 tahun
Ø Rencana Pelaksanaan jangka
menengah yaitu kegiatan yang dilaksanakan dalam jangka waktu 1-3 tahun
Ø Rencana pelaksanaan jangka
panjang yaitu kegiatan yang dilaksanakan dalam jangka waktu 3-5 tahun
C.
KETERCAPAIAN PROGRAM
Setelah mengembangkan dan
mengintegrasikan 18 nilai-nilai karakter bangsa ke dalam kegiatan pramuka di
gudep SD Tambak Aji 05 Semarang. Serangkaian kegiatan pramuka yang sudah
dilaksanakan dengan mengembangkan dan mengintegrasikan 18 nilai-nilai karakter
bangsa ke dalam kegiatan pramuka di Gudep 07.057-07.058 yang berpangkalan
SDN Tambak Aji 05 Semarang hasilnya
ternyata sangat memuaskan.
Hal tersebut
dapat dilihat pada tabel hasil pemecahan
masalah di bawah ini:
TABEL PEMECAHAN
MASALAH
NO
|
ASPEK YANG
DIAMATI
|
Kondisi Awal
(%)
|
Kondisi Akhir
(%)
|
1
|
Jumlah siswa
yang aktif latihan Pramuka
|
75 %
|
90 %
|
2
|
Jumlah Pembina
yang aktif membina
|
73 %
|
80 %
|
3
|
Pemanfaatan
lokasi kegiatan
|
50 %
|
80 %
|
4
|
Program latihan
yang sendiri hanya pada penggalian aspek kognitif, afektif, dan psikomotor
|
60 %
|
85 %
|
5
|
Pembina yang
ikut dalam KMD dan KML
|
1 %
|
2 %
|
6
|
Kontrol orang
tua terhadap penyimpangan perilaku saat di rumah
|
75 %
|
90 %
|
7
|
Terintegrasinya
pendidikan nilai karakter bangsa dalam penyusunan program-program latihan
|
75 %
|
90 %
|
8
|
Kondisi
kesibukan orang tua siswa yang mendukung pembentukan karakter siswa
|
73 %
|
90 %
|
9
|
Dampak positif
kemajuan IPTEK yang mendukung pembentukan karakter siswa
|
50 %
|
80 %
|
10
|
Administrasi
dan Kesekretariatan
|
50 %
|
80 %
|
Tabel di atas menunjukkan
peningkatan yang signifikan dalam hal mengembangkan dan mengupayakan
pembentukan karakter siswa di SDN Tambak Aji 05 Semarang.
Hal ini terlihat dari hasil
pengamatan yang menunjukkan peningkatan keberhasilan yang dilakukan oleh
Pembina dalam mengembangkan dan mengintegrasikan 18 nilai-nilai karakter bangsa
dalam kegiatan Pramuka. Aspek-aspek yang diamati yaitu:
1. Jumlah siswa yang
aktif latihan dari 75 % menjadi 90 %.
2. Jumlah Pembina
yang aktif dari 73 % menjadi 80 %.
3. Pemanfaatan
lokasi kegiatan dari 50 % menjadi 80 %.
4. Program latihan
yang sudah menggali aspek kognitif, afektif, dan psikomotor dari 60 % menjadi
85 %.
5. Pembina yang ikut
KMD dan KML dari 1 % menjadi 2 %
6. Kontrol orang tua
terhadap penyimpangan perilaku saat di rumah dari 75% menjadi90%.
7. Terintegrasinya
pendidikan nilai karakter bangsa dalam penyusunan program-program latihan dari
75 % menjadi90 %.
8. Kondisi kesibukan
orang tua siswa yang mendukung pembentukan karakter siswa dari 73% menjadi 90
%.
9. Dampak positif
kemajuan IPTEK yang mendukung pembentukan karakter siswa dari 50 % menjadi 80 %.
10.
Administrasi dan Kesekretariatan berangsur – angsur telah tertata dengan baik
dari 50 % Menjadi 80 %
Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa pembentukan karakter dengan pengembangan pendidikan nilai-nilai
karakter bangsa dapat diupayakan melalui kegiatan Pramuka.
D.
KESULITAN YANG DIHADAPI DAN UPAYA PENYELESAIAN
Masa Pengembangan KPD di Gugus depan 07.057-07.058 Pangkalan SD
Negeri Tambak Aji 05Semarang tentu mengalami berbagai macam hambatan-hambatan serta banyak pula
faktor yang mendukung terlaksananya apa yang telah dituangkan oleh saya dalam
Rencana Tindak Lanjut (RTL). Adapun faktor yang menghambat pelaksanaan RTL pada
masa pengembangan KPD ini diantaranya yaitu:
1. Kurangnya media dalam penyampaian materi.
2. Kurangnya buku-buku referensi yang mendukung pelaksanaan kegiatan
kepramukaan.
3. Keterbatasan Sumber Daya Manusia akan
keterampilan dan pengetahuan kepramukaan secara utuh dan benar.
4. Waktu pengembangan yang
relatif singkat sehingga proses evaluasi terhadap tindak lanjut dari RTL yang
telah dibuat masih dirasa belum dapat dianalisis secara utuh.
Sedangkan ada berbagai faktor yang tentunya
mendorong terlaksananya RTL yang telah dibuat pada masa pengembangan KPD di Gugus depan 07.057-07.058 Pangkalan SD
Negeri Tambak Aji 05 Semarang adalah sebagai berikut:
1. Antusiasme peserta didik Gerakan Pramuka di SD Negeri Tambak Aji 05 Semarang ,
terutama anak-anak usia penggalang yang baru merasakan kegiatan Pramuka lagi.
2. Dukungan masyarakat sekitar dan orang tua
peserta didik yang pada umumnya mendukung kegiatan Kepramukaan sebagai kegiatan
positif yang berdampak baik bagi anak-anaknya.
BAB IV
PENUTUP
A.
SIMPULAN
Dari
masa pengembangan KPD yang telah saya lakukan di Gugus depan 07.057-07.058 Pangkalan SD Negeri Tambak Aji 05 Semarang, banyak pelajaran yang di dapat. Meskipun
secara formalitasnya masa Pengembangan adalah masa yang harus di alami sebagai
satu tahapan untuk dinyatakan lulus mengikuti Kursus Pelatih Pramuka Tingkat Dasar (KPD) yang
diselenggarakan di SD-SMP
Al Azhar 14 pada bulan Desember 2013.
Laporan
Masa Pengembangan KPD ini dibuat sebagai satu pertanggung jawaban moril untuk mendapatkan tanda kelulusan oleh Ka.Pusdiklat. Dalam hal ini Gugus depan 07.057-07.058 Pangkalan SD Negeri Tambak Aji 05 Semarang adalah tempat dimana saya melakukan Masa
Pengembangan KPD. Pada masa itu yang saya lakukan adalah
menindak lanjuti RTL yang telah disusun pada akhir kegiatan KPD meliputi pengadministrasian kegiatan di Satuan
Pasukan Penggalang Gugus depan 07.057-07.058 Pangkalan SD
Negeri Tambak Aji
05 Semarang. Sejauh ini apa yang
direncanakan pada RTL telah dijalankan, namun tentu memiliki hambatan yang
diantaranya adalah kurangnya media dalam penyampaian materi, kurangnya
buku-buku referensi yang mendukung pelaksanaan kegiatan kepramukaan,
keterbatasan Sumber Daya Manusia akan keterampilan dan pengetahuan kepramukaan
secara utuh dan benar serta waktu pengembangan yang relatif singkat sehingga
proses evaluasi terhadap tindak lanjut dari RTL yang telah dibuat masih dirasa
belum dapat dianalisis secara utuh.
Namun
dari semua hambatan itu, tetap saja apa yang direncanakan dalam RTL dapat saya
realisasikan meski belum sepenuhnya. Hal itu didukung dengan adanya beberapa
faktor yang mendukung terlaksananya RTL yang direncanakan jauh hari sebelum
masa pemantapan atau masa pengembangan KPD yaitu
diantaranya dengan adanya antusiasme peserta didik Gerakan Pramuka di SD Negeri
Tambak Aji 05 Semarang, terutama anak-anak usia penggalang yang baru
merasakan kegiatan Pramuka dan adanya dukungan masyarakat sekitar dan orang tua
peserta didik yang pada umumnya mendukung kegiatan Kepramukaan sebagai kegiatan
positif yang berdampak baik bagi anak-anaknya.
B.
SARAN
Dengan
berakhirnya masa Pemantapan atau masa Pengembangan KPD, ada beberapa saran yang saya akan kemukakan yaitu apa yang
tertulis di prosedur kegiatan Pemantapan KPD serasa
belum terlaksana sepenuhnya, diantaranya keberadaan konsultan lapangan yang
seharusnya senantiasa memberikan bimbingan.
C. MOTO
Jangan pernah putus
asa dan berhenti ketika gagal karena kesuksesan dibentuk oleh kegagalan dan
kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Kepentingan
Kwartir Gerakan Pramuka No.107 Tahun 1999, AD / ART Gerakan Pramuka.
2.
Undang-undang
Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
3.
Makalah “Kepramukaan
dalam abad ke-21 yang penuh tantangan” Drs. H.Edy R. Atmasulistya.
4.
Pendidikan Nilai
Gerakan Pramuka, Jakarta : Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, 1999.
5.
Trianto, 2007, Model-model
pembelajaran inovatif.
6.
Bahan Pelatihan, 2010, penguatan metodologi pembelajaran berdasarkan nilai-nilai budaya untuk
membentuk daya saing dan karakter bangsa, Kementrian Pendidikan Nasional. Badan
penelitian dan pengembangan pusat kurikulum.
7.
Mencetak Anak
Genius, Jamal Mak’mur Asmani
8.
Schwartman,
1979, Metode Pembelajaran soemiarti (aktifitas dan bermain)
BIOGRAFI
Penulis bernama Sudarmanto, A.Md
dilahirkan di Semarang tanggal 16 Januari 1981. Bekerja sebagai tenaga Kependidikan
pada MI Al Khoiriyyah 2 Kecamatan Semarang Tengah sejak tahun 2013 s.d.
sekarang.Penulis merupakan lulusan Kursus Pembina Pramuka Mahir
Dasar tahun 2004 yang diselenggarakan di Kwartir Ranting Semarang Barat
Kecamatan Semarang Barat. mengikuti jenjang selanjutnya yaitu Kursus Pembina
Pramuka Mahir Lanjutan yang diselenggarakan oleh Lemdikacab Kota Semarang di SMK
Negeri 11 Semarang Kecamatan Banyumanik tahun 2004.Serta Kursus Pelatih Pembina
Pramuka Tingkat dasar (KPD) yang diselenggarakan oleh Pusdiklat Kwartir Daerah
Jawa Tengah di SD Al Azar 14 Kota Semarang Tahun 2013.
Aktivitas penulis pada Gerakan Pramuka adalah aktif sebagai Pembina Pramuka di beberapa Gugus Depan diantaranya Gugus Depan 07.057-07.058 Pangkalan SDN Tambak Aji 05, Gugus depan 07.005-07.006 Pangkalan SDN Purwoyoso 04 dan Pangkalan SDN Kalipancur 02 Semarang.
Atas kecintaan penulis terhadap Gerakan Pramuka, penulis telah berulang kali mengantarkan peserta didik mengikuti pertemuan-pertemuan maupun lomba Kepramukaan, baik tingkat Kecamatan ataupun tingkat Kota Semarang, dan telah beberapa kali mendapatkan penghargaan.
Aktivitas penulis pada Gerakan Pramuka adalah aktif sebagai Pembina Pramuka di beberapa Gugus Depan diantaranya Gugus Depan 07.057-07.058 Pangkalan SDN Tambak Aji 05, Gugus depan 07.005-07.006 Pangkalan SDN Purwoyoso 04 dan Pangkalan SDN Kalipancur 02 Semarang.
Atas kecintaan penulis terhadap Gerakan Pramuka, penulis telah berulang kali mengantarkan peserta didik mengikuti pertemuan-pertemuan maupun lomba Kepramukaan, baik tingkat Kecamatan ataupun tingkat Kota Semarang, dan telah beberapa kali mendapatkan penghargaan.